PERISTIWA SINABUNG MENJADI TEGURAN BAGI INDONESIA
Di penghujung tahun 2013 hingga awal dari tahun 2014
Indonesia mengalami berbagai macam musibah, mulai dari banjir Ibu Kota Jakarta,
longsor dan meletusnya gunung Sinabung yang mengakibatkan ribuan bahkan jutaan
kepala keluarga harus menyelamatkan keluarga dan harta bendanya karna aktivitas
gunung Sinabung yang semakin hari semakin menunjukkan amukkannya.
Seolah alam sudah tidak bisa kompromi dengan makhluk hidup gunung Sinabung terus mengeluarkan larva beserta abu vulkanik yang menguyur semua wilayah di sekitarnya.
Seolah alam sudah tidak bisa kompromi dengan makhluk hidup gunung Sinabung terus mengeluarkan larva beserta abu vulkanik yang menguyur semua wilayah di sekitarnya.
Keadaan warga sekitar gunung Sinabung sangat memprihatinkan,
mereka tidur hanya dengan alas seadanya. Sarana pokok seperti MCK sangat minim
di wilayah pengungsian, para ibu yang memiliki anak kecil bahkan bayi mengaku
sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan MCK, tidak hanya itu kebutuhan pokok
lainnya seperti makanan, pakaian dan obat-obatan belum didapatkan para
pengungsi padahal kondisi para pengungsi dan daerah yang dipenuhi oleh abu
vulkanik yang ketebalannya mencapai 5 cm sangat berbahaya bagi kesehatan para
pengungsi apalagi balita dan anak-anak.
Sayangnya keadaan ini malah disalahgunakan oleh pihak-pihak
yang ingin mencari pecitraan di depan public. Tidak heran memang karna Indonesia
akan menyelenggarakan pesta demokrasi yang menentukan masa depan Bangsa ini
yaitu pemilihan Legislatif yang akan deselenggarakan pada tanggal 9 April 2014
dan pemilihan presiden pada tanggal 6 Juli 2014 untuk periode 2014-2019.
Para caleg berbondong-bondong memberikan bantuan dengan
menunjukkan nama partai agar dikenal oleh masyarakat, seharusnya kita sebagai
makhluk pasing sempurna berkewajiban untuk saling membantu saudara baik itu
dalam keadaan apapaun. Oknum-oknum yang memanfaatkan situasi di dalam keadaan
genting seperti ini malah menunjukkan bahwa manusia itu makhluk dengan pamrih,
haus dengan jabatan dan menolong untuk kebutuhan pribadi.
“ Kita, baik dari kalangan bawah ataupun pejabat, mentri atau presiden
sekalipun harus merasa simpati merasa bahwa mereka membutuhkan kita untuk kita raih,
kita bantu bahwa kehidupan mereka tidak sendirian dan kita ada untuk mereka “
Nurhasanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar